Sabtu, 12 Oktober 2013

My creation

Benang Merah Guru Profesional dengan Meningkatnya Hasil Belajar Siswa

       Meningkatnya hasil belajar siswa setelah melalui seluruh tahapan proses belajar mengajar yang disajikan guru merupakan hal yang sangat diharapkan, karena akan menjadi bukti keprofesionalan seorang guru dalam mengelola proses pembelajaran. Untuk mencapai keberhasilan belajar siswa, penting bagi seorang guru untuk melibatkan siswa dalam pengelolaan pembelajaran mulai dari pendahuluan, kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.
       Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran mampu menumbuhkan proses pembelajaran yang  bermakna  bagi siswa. Belajar bermakna (meaningful learning) menurut David P. Ausebel adalah suatu proses pembelajaran dimana siswa lebih mudah memahami dan mempelajari karena guru mampu dalam memberi kemudahan bagi peserta didik sehingga mereka mudah mengaitkan pengalaman atau pengetahuan yang sudah ada dalam pikirannya. (http://suhartinimukomuko.blogspot.com/2012/10/pengertian-belajar-bermakna.html) Dengan pembelajaran bermakna, diharapkan seorang guru dapat memotivasi peningkatan hasil belajar siswa setelah mereka mengalami proses belajar yang diawali dengan mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan.
       Namun demikian, pada kenyataannya begitu sulit menumbuhkan motivasi belajar siswa. Siswa seolah terbiasa untuk datang ke kelas sebagai pendengar  saja bukan sebagai penemu, kebanyakan dari mereka tidak memiliki persiapan  untuk mengikuti proses belajar dengan kata lain siswa sebelumnya tidak mempunyai pengetahuan awal yang dibangunnya sendiri.
      Ketidaksiapan siswa mengikuti pembelajaran  akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, karena seprofesional apapun seorang guru dalam membuat rencana pembelajaran jika tidak didukung oleh motivasi belajar siswa maka hasilnya tidak akan maksimal. Mc Clelland dan Atkinson dalam Sri Esti (1989:161) mengemukakan bahwa motivasi yang paling penting untuk psikologis pendidikan adalah motivasi berprestasi dimana seseorang cenderung untuk berjuang mencapai sukses atau memilih kegiatan yang berorientasi untuk tujuan sukses atau gagal. (http://www.kajianpustaka.com/2013/04/motivasibelajar.html#ixzz2eFupXxSV 
Follow us: @kajianpustaka on Twitter | KajianPustaka on Facebook). Siswa  yang memiliki intensitas motivasi yang tinggi, akan melakukan persiapan  secara maksimal untuk menentukan tingkat keberhasilannya dalam mengikuti proses belajar.
       Dalam rancangan pembelajaran, banyak model dan metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru  yang dapat menumbuhkan  motivasi belajar siswa. Model Pembelajaran Cooperative Learning  merupakan suatu kondisi dimana individu membantu individu lain dalam mendapatkan penghargaan (Jajang, Pembelajaran Kooperatif, makalah, disajikan pada kegiatan pelatihan pembelajaran CTL untuk mata pelajaran Biologi tingkat Propinsi Jawa Barat, 2003) Model pembelajaran Cooperative Learning, merupakan model pembelajaran yang memberikan fasilitas agar lebih mudah memahami konsep-konsep yang sulit dengan bantuan rekan sekelompoknya. Hal ini menunjukkan bahwa setiap individu dalam kelompok berkesempatan untuk mencapai hasil belajar yang optimal.
       Metode “Siapa Cepat Dia Dapat” merupakan metode yang dikembangkan dari pelaksanaan penilaian jenis tes lisan (oral test). Pelaksanaan oral test  dilakukan secara langsung dengan cara  wawancara yang dilakukan oleh guru (yang memberikan tes) dengan siswa (yang sedang dites). (http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/04/jenis-jenis-tes.html). Penerapan metode “Siapa Cepat Dia Dapat” oleh guru dapat menumbuhkan motivasi belajar  siswa karena setiap individu dalam kelompok  akan tertantang untuk mempersiapkan pengetahuan dan mental dengan sebaik-baiknya sebelum proses belajar  di lakukan. Hal ini bertujuan agar bisa menyumbangkan nilai untuk kelompoknya.  Bukan suatu hal yang mustahil, dengan tantangan ini setiap siswa akan belajar terlebih dahulu mengenai materi pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru. Hal inilah yang menjadi harapan awal dari tumbuhnya motivasi belajar.
       Kalau guru sudah  merancang dan melaksanakan rencana pembelajaran dengan profesional dan siswa  memiliki motivasi belajar yang tinggi untuk berprestasi, maka tidak ada lagi jarak untuk guru dengan siswa mencapai tingkat keberhasilan yang optimal dalam proses pembelajaran. Hal ini akan semakin membuktikan ada keterkaitan antara  guru profesi dengan peningkatan hasil belajar siswa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar